Biografi Nurhayati Subakat

Sosok Nurhayati Subakat merupakan salah satu dari sekian banyak pengusaha wanita sukses Indonesia. Wardah kosmetik adalah Wardah Kosmetik. Saat ini Nuhayati Subakat merupakan CEO dari PT Paragon Technology and Innovation, sebuah perusahaan yang mengelola merk kosmetik Wardah, Make Over, dan perawatan rambut Putri dan IX.

Ada kisah penuh inspirasi bagaimana Nurhayati Subakat bisa membuat produk Wardah jadi dikenal sebagai salah satu kosmetik terlaris. Nurhayati Subakat, beliau lahir di kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 27 juli 1950. Ia merupakan anak kedua dari berbagai bersaudara.

Di Padang Panjang, sekolahnya di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri hingga dia pindah ke Padang dan melanjutkan sekolahnya di Kota Padang. Sejak kecil, Nurhayati Subakat memiliki otak yang cerdas, terbukti gadis minangkabau ini berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) di jurusan Farmasi. Di kampus itu juga ia bertemu dengan lelaki yang sekarang menjadi kunjungan yaitu Sabakat Hadi.

Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, ia kemudian pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di kota Padang sebagai seorang Apoteker. Setelah lama bekerja di rumah sakit, Nurhayati Subakti kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahahan kosmetik terkenal sebagai staf kontrol kualitas.

Mulai Merintis Usaha Sendiri

Karirnya diperusahaan kemudian menanjak, namun Nurhayati Subakat kemudian memilih keluar dari perusahaan dan memilih untuk merintis usaha sendiri. Berbekal pengalaman bekerja di perusahaan kosmetik tersebut, ia kemudian mencoba untuk membuat produk sampo Puteri.

Usahanya produk sampo tersebut ia jalankan di rumahnya sendiri dengan dibantu oleh satu karyawan yaitu pembantunya sendiri. Nurhayati Subakti kemudian memperkenalkkan produknya di salon-salon yang berada di wilayah Jakarta. Pelan tapi pasti, produknya kemudian mulai diterima di masyarakat.

Jatuh Bangun Dalam Berusaha

Meskipun Industri rumahan, usahanya berkembang pesat berkat kejelian melihat peluang pasar. keuangan perusahaan kemudian terus meningkat. Beliau bahkan mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu dalam memanajemen usaha shamponya.

Seperti kata pepatah ‘Semakin tinggi pohon maka angin angin yang menerpa’. Cobaan datang beberapa tahun kemudian. Lima tahun setelah usahanya berkembang pesat, pabrik milik Nurhayati Subakti dilalap api dan terbakar.

Ini membuat nasib usaha shampo milik Nurhayati Subakti berada di titik nadir. Pabrik terbakar dan utang di bank yang belum lunas membuat dia pernah mau tutup dia dan belum lagi perusahaannya harus bayarkan gajinya.

Namun disinilah titik balik dari Nurhayati Subakat. Ia menolak menyerah dengan keadaanya. Ia mencoba memulai dari nol lagi. Modal usaha ia peroleh dari tabungan, dana tersebut kemudian digunakan untuk membayar pembayaran karyawan dan mencoba membangun pabriknya kembali.

Meluncurkan Produk Merk Wardah

Pabriknya yang baru akhirnya diluncurkan dari atas lagi, selain itu ia kemudian mencoba untuk memulai baru dengan membidik konsumen muslimah yang pada akhirnya meluncurkan produk yang kemudian dikenal dengan nama Wardah pada tahun 1995 dan juga mulai memasuki pasar tata rias.

Produk kosmetik Wardah ditujukan untuk kaum muslimah yang ingin tampil elegan tanpa perlu cemas kehalalan produk sebab produk wardah mengedepankan prinsip halal, aman serta memiliki kualitas yang baik sekali.

Kosmetik Wardah buatan Nurhayati Subakat dengan cepat diterima oleh masyarakat khusus kaum muslimah. terbukti di tahun 1999 hingga 2003, penjualan produk kosmetik Wardah melonjak drastis. Dengan cepat, Wardah berhasil menjadi salah satu produk kosmetik pilihan muslimah Indonesia.

Strategi pasar dan promosi yang bagus meningkatkan manajemen yang kuat membuat produk Wardah Nurhayati Subakat ini dengan cepat mengusai pasar kosmetik nasional. Distribusi produknya bukan hanya nasional saja tetapi juga tembus ke pasar mancanegara seperti Malaysia, sedangkan produk Wardah laku keras di negara tersebut.

Di tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu milik Nurhayati Subakat kemudian berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation yang menaungi ratusan item kosmetik dengan pertumbuhan usaha sangat tinggi.

Kerja keras Nurhayati Subakat tidak sia-sia, saat ini ia memiliki ribuan karyawan dan puluhan cabang yang tersebar di Indonesia. Produknya kini berkembang mencakup perawatan kulit dan juga perlengkapan make-up.

Beliau juga bahkan pernah terpilih sebagai salah satu CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia.

Leave a comment